PELAUT SEBAGAI “Key Workers” di masa PENDEMI COVID 19
Selasa, 03 November 2020
PELAUT SEBAGAI “Key Workers” di masa PENDEMI COVID 19
Pandemi Corona bagi Pelaut Indonesia
Pandemi Corona bagi Pelaut Indonesia
Pandemi Corona yang mewabah di hampir seluruh negara di dunia membuat pergerakan manusia terbatas, termasuk para pelaut yang terbiasa berlabuh dan berlayar dari satu pulau ke pulau lain.
Hingga saat ini saja, kondisi pelaut Indonesia, terutama yang berlayar ke luar negeri, terkatung-katung gegara pelabuhan di berbagai negara sudah mengeluarkan perintah agar pelaut tidak boleh turun dari kapal. Namun Direktur Eksekutif The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi menganggap, sepertinya hal tersebut luput dari perhatian pemerintah.
"Sekarang ini di berbagai negara pelabuhan sudah mengeluarkan perintah agar pelaut tidak boleh turun dari kapal. Itu tentu sangat menyulitkan pelaut. Ancaman yang paling nyata dialami pelaut tentunya secara psikologis. Mereka bisa stress," ujar Siswanto dalam keterangan yang diterima
.
Siswanto mengungkapkan, tidak ada jaminan keselamatan para pelaut bisa aman dan terhindar dari virus Corona kendati mereka tetap berada di atas kapal. Ia mengacu kepada awak USS Theodore Roosevelt yang sudah memiliki standar kesehatan tingkat tinggi namun masih ada yang terpapar Corona.
Wabah Corona membuat pelaut bekerja di bawah tekanan yang makin berat. Kendati insentif yang diterimanya besar ketika bekerja di luar negeri, tetapi tidak menutup kemungkinan gaji mereka dipotong oleh perusahaan tempat bekerja.
Oleh karenanya, Namarin meminta agar Kementerian Perhubungan dan Kementerian Ketenagakerjaan melakukan pendataan konkret mengenai jumlah pelaut Indonesia yang bekerja di luar negeri.
Kapal kontainer MAERSK LAUNCESTON bertabrakan
Kapal kontainer MAERSK LAUNCESTON bertabrakan
Kapal kontainer MAERSK LAUNCESTON bertabrakan dengan kapal penyapu ranjau Angkatan Laut Yunani KALLISTO pada pukul 0740 UTC 27 Oktober saat meninggalkan Piraeus, Yunani, menuju Canakkale Turki. Kapal kontainer dipahami mengalami kerusakan busur ringan, sementara kapal penyapu ranjau secara harfiah terbelah menjadi dua, dan menilai dari foto, buritan tenggelam segera setelah kecelakaan. 2 awak terluka dan kemudian dirawat di rumah sakit. Maklum, semua kru KALLISTO dievakuasi, sementara para penyelamat berusaha menyelamatkan bagian depan kapal dan menariknya ke pangkalan. Kapal kontainer diperintahkan untuk kembali ke Piraeus untuk penyelidikan.
Kapal penyapu ranjau Angkatan Laut Yunani KALLISTO (bekas HMS Berkeley), beratnya 750 ton, dibuat tahun 1987, komplemen 45, perlengkapan persenjataan kontra ranjau, senjata.
Kapal kargo umum SEMA kandas
Kapal kargo umum SEMA kandas
Kapal kargo umum SEMA kandas sekitar pukul 0345 UTC 3 November
di Azov - Don Sea Canal, saat dalam perjalanan dari Rostov di Don ke Mersin Turki,
dengan kargo millet. Kapal jelas menyimpang dari fairway,
tetapi penyebabnya tidak diketahui -
ini mungkin disebabkan oleh kegagalan mekanis atau kesalahan navigasi.
Pada 1200 UTC 3 November, kapal masih kandas, dengan kapal tunda sudah ada di lokasi.